Senin, 14 November 2011

Memutuskan Mengenakan Hearing Aid itu Tidak Mudah


Mungkin banyak yang mengira memutuskan mengenakan Alat Bantu Dengar semudah memutuskan untuk berkacamata ketika di vonis mengalami minus ataupun plus. Padahal tidak begitu bagi yang mengalaminya.

Ketika seseorang divonis mengalami gangguan dengar, pasti ada rasa tak menerima. Rasa berat hati mengakui bahwa indera pendengarannya telah terganggu. Lalu ketika disarankan untuk mengenakan Alat Bantu Dengar, itu butuh keputusan dan pemikiran lamaa sekali bahkan bisa bertahun-tahun.

Sayapun baru menyadari hal ini ketika menerima pesan baik lewat email ataupun message di Facebook yang menyatakan tak mudah memutuskan mengenakan alat bantu dengar (hearing aid). Selain tentunya masih berharap pendengarannya bisa pulih kembali juga ada rasa malu saat mengenakan alat yang bentuknya tak biasa itu.

Memang tak bisa disalahkan hal itu, sebab belajar menerima kehilangan tak semudah berkata-kata. Apa yang dikatakan belum tentu sama dengan yang dirasa.

Selasa, 01 November 2011

Tetap Berkomunikasi Secara Verbal


Adalah hal yang umum tentang anggapan terhambatnya komunikasi secara verbal (berkata-kata) bagi orang yang mengalami gangguan dengar. Sebab banyak orang menganggap bila terkena gangguan dengar akan sulit berkomunikasi secara verbal (berkata-kata).

Okelah mungkin saja anggapan ini karena banyak tunarungu yang kesulitan dalam mengungkapkan kata-kata. Hal ini dimaklumi dengan keterbatasan kosa kata yang mereka ketahui. Akan tetapi bila mengalami gangguan dengar saja rasanya komunikasi masih bisa dilakukan secara verbal (berkata-kata).

Kadangkala bila saya berkenalan dengan orang baru, dan saya mengatakan kalau saya mengenakan Alat Bantu Dengar (hearing aid). Akan timbul pertanyaan pertama dari mereka seperti.
“Kamu tetap berbicara dengan normal kan?”

Maksudnya tentu saja apakah saya tetap berbicara dengan berkata-kata. Saya tahu pertanyaan ini mungkin untuk mengatisipasi agar mereka mungkin lebih menggunakan bahasa tulisan ketimbang berbicara.

Kamis, 27 Oktober 2011

Berkat Ngeblog, Berani Menebar Semangat

Mengalami gangguan dengar memang bukan sesuatu yang istimewa, bahkan bukan hal yang patut di banggakan. Apalah pentingnya membanggakan gangguan dengar yang ada ini. Saya tak pernah memungkiri di lubuk hati yang paling dalam sebetulnya tak ada keinginan memiliki gangguan dengar.

Tetapi bila memang takdir berkata lain dan memang gangguan dengar ini harus bersama saya. Haruskan saya menolak apa yang sudah di gariskan. Maka tak ada cara selain menerima, berdamai dan mengerti bahwa mengalami gangguan dengar tak seburuk apa yang dipikirkan orang lain.

Dimulai dari rasa menerima itulah akhirnya muncul untuk untuk bisa berbagi dengan orang lain. Saya gunakan media blog dalam berbagi. Alasannya mudah saja, melalui media tulisan lebih mudah dipahami oleh yang membaca.  Untuk itulah saya ngeblog.

Tak mudah memang menuliskan semua itu di blog untuk dibaca secara umum. Butuh keberanian besar untuk mengakui bahwa saya adalah seorang dengan gangguan dengar dan dalam keseharian mengenakan Alat Bantu Dengar (Hearing Aid) dalam berkomunikasi.

Melalui media blog saya mengenalkan apa itu gangguan dengar, bagaimana orang yang terkena gangguan dengar dan stigma-stigma buruk tentang gangguan dengar. Saya jelaskan dengan apa yang saya ketahui dan tentunya dengan bahasa yang sederhana. Agar orang lain tahu gangguan dengar tidaklah seburuk yang mereka kira.


Minggu, 09 Oktober 2011

Hasil Cetak Ulang Earmold Kiri


Sabtu 8 Oktober 2011.
Ketika baru saja menerima hasil cetakan earmold dan menyambungkannya ke hearing aid. Saya kemudian menuliskan status ini di twitter.


tulisan status itu:
"tak ada yang sempurna. Bahkan hasil cetakan earmold sekalipun #hearingaid "

Itulah yang saya tuliskan di status twitter saat melihat hasil cetakan earmold untuk telinga kiri.

Earmold itu berwarna putih, lain dengan permintaan saya yang untuk mencetak agak buram sedikit seperti earmold yang kanan.
Ketika diperhatikan dengan seksama, telihat jelas ada gelembung udara yang tak keluar. Bentuknya seperti balon kecil. Memang sih tak begitu kentara, hanya terlihat ketika earmold itu di lihat di tempat yang agak terang. Kesannya jadi tak rapi.

Senin, 03 Oktober 2011

Cetak Ulang Earmold kiri


Kenyamanan dalam mengenakan Alat Bantu Dengar (Hearing Aid) itu penting sekali. Itulah mengapa saya yang kalem, bisa begitu cerewet bila sudah menyangkut soal telinga dan Alat Bantu Dengar (Hearing Aid).

Dalam pelajaran IPA Biologi tentunya pernah belajar mengenai struktur telinga. Dimana telinga itu memiliki 3 bagian yaitu Telinga Luar, Telinga Tengah dan Telinga Dalam. Tulisan ini bukan untuk membahsa mengenai struktur telinga, tetapi sekedar sharing apa yang  saya rasakan beberapa minggu ini..

Sudah dua minggu ini daun telinga kiri saya sakit rasanya.
Bukan karena gangguan dengar. Tetapi karena earmold yang tak lagi nyaman dikenakan. Akibatnya saya jadi tak betah mengenakan Alat Bantu Dengar (Hearing Aid) yang kiri.
Seperti apa sih penampakan telinga saat mengenakan earmold tipe full.
Yuk saya perlihatkan gambarnya.

Telingan Kanan dan earmodnya


Selasa, 27 September 2011

Tipe Earmold Yang Saya Pakai

Sebagai pemakai Alat Bantu Dengar (Hearing Aid) setidaknya saya mengenal dua macam bahan earmold. Yaitu earmold berbahan keras dan lembut.

Earmold itu berupa cetakan lubang telinga, yang kemudian dihubungkan oleh sebuah selang kecil (tube) pada Alat Bantu Dengar (Hearing Aid) yang pakai.

Berikut jenis earmold yang pernah saya gunakan.

Earmold Tipe Keras.
Secara umum Earmold ini terlihat mengkilap. Biasanya berawarna Coklat.
Cetakan telinganya lebih mungil dan agak masuk kedalam.
Earmold ini bisa dibilang cukup awet. Hanya saja karena berbahan keras tentunya agak tak nyaman bila dikenakan oleh anak-anak. Sebab akan merasakan telinga tersumbat.

Rabu, 14 September 2011

Kenalkan, Aku Bernafon Hearing Aid yang Kelima

Hai..

Kenalkan namaku Bernafon.
Tubuhku mungil, kecil dan berwarna coklat. Nomor seriku Win 112 dan aku hidup dengan menggunakan baterai pipih nomor 13.

Aku adalah Alat Bantu Dengar (hearing aid) Nita yang kelima. Sudah sebulan lebih aku bersamanya. Aku berada di telinga kanan Nita.

Sebelum bertemu denganku, Nita hanya mengenakan satu Alat Bantu Dengar (hearing aid) yaitu Astral yang ada di telinga kirinya. Sebetulnya Nita harus mengenakan dua Alat Bantu Dengar (hearing aid), agar pendengarannya seimbang. Tetapi apa mau dikata Dana II yang menemaninya selama 9 tahun akhirnya tak kuat lagi. Tentunya ketika kehilangan Dana II, sedih sekali karena artinya suara yang di dengar berkurang.

Senin, 05 September 2011

Selamat Idul Fitri 1432 H

Sebagai manusia memang tak ada yang luput dari kesalahan. Tak pandang siapapun manusia itu. Entah apakah manusia itu sempurna secara fisik ataupun tidak. Semua sama..
Sama-sama Memiliki kesalah, khilaf yang mungkin tak disadarinya.
Sayapun begitu, walaupun secara fisik pendengaran ini terganggu, tentunya banyak memiliki kesalahan baik yang sengaja ataupun tidak.

Dalam ngeblog kentara sekali kalau saya masih kurang dalam blogwalking apalagi meninggalkan jejak. Seringkali begitu klik postingan orang lain, membacanya kemudian lupa meninggalkan jejak berupa komentar. Padahal dengan komentar maka orang tahu bahwa saya telah membaca tulisannya. Yaa mungkin memang harus lebih rajin menyapa lewat kolom komentar.

Jumat, 19 Agustus 2011

Berapa Harga Medengar?


Apabila yang didapatkan secara gratis itu harus dibayar, mau kau kau membayarnya?
Saya yakin banyak yang akan menjawab "TIDAK".
Sayapun akan menjawab begitu.

Tetapi apa mau dikata, ternyata untuk beberapa orang, yang gratis itu hanya bisa didapatkan dengan sejumlah uang. Itulah yang terjadi pada saya, orang yang mengalami keterbatasan dalam mendengar. Dimana harus mengenakan Alat Bantu Dengar(Hearing Aid) agar dapat mendengar suara dengan baik.

***

Secara umum, bila membicarakan Alat Bantu Dengar(Hearing Aid). Tentunya akan berbicara tentang harga. Sebab dengan mengetahui berapa harga Alat Bantu Dengar(Hearing Aid), akan mendapat perkiraan berapa uang yang harus disediakan untuk menebus alat tersebut.

Jumat, 05 Agustus 2011

Suara Azan terdengar Syahdu Ketika merasa kehilangan...

Pernahkah kau menyadari kawan, betapa syahdu sekali suara azan itu..


Dulu ketika telinga ini masih baik-baik saja, di usia anak-anak menganggap suara azan sebagai rutinitas saja. Artinya menaganggap azan yang didengar dari pengeras suara di mesjid biasa saja. Oh iya jarak mesjid di komplek rumah saya kurang lebih 200 meter.

Tetapi semua berubah.
Ketika suara azan hanya terdengar samar, tak lagi sekeras dulu yang biasa kudengar.
Akupun merasa kehilangan..
Kehilangan suara yang biasa rutin kudengar di jam-jam tertentu.
Terutama kala magrib

Kini suara azan hanya bisa terdengar jelas dari jauh apabila saya mengenakan hearing aid.
Suara Azan itu menjadi begitu bermakna ketika merasa kehilangan...
Suara Azan terdengar begitu syahdu di telinga ini.
Telinga yang kini di tempeli alat bantu dengar.

Rabu, 20 Juli 2011

Tahun Ajaran Baru bagi Orangtua Anak Gangguan Dengar

Tahun Ajaran Baru, merupakan saat merepotkan bagi banyak orangtua yang memiliki anak usia sekolah. Sebab di Tahun Ajaran Baru, orangtua biasanya sibuk mencari sekolah mana yang kiranya cocok untuk anaknya. Selain itu tentu saja soal biaya sekolah, dimana kiranya dapat terjangkau. Hal ini tentu saja menguras waktu, tenaga dan pikiran.

Sama seperti halnya orangtua lainnya. Orangtua anak gangguan dengar yang sudah masuk usia sekolah juga direpotkan hal serupa pada Tahun Ajaran Baru. Hanya saja kerepotan ini lebih menguras emosi dan membutuhkan kesabaran yang super ekstra dalam mencari sekolah bagi anaknya yang mengalami gangguan dengar.

Kamis, 14 Juli 2011

Pia hadiah dari Blogger Return Contest

Alhamdulillah..

Karena saya jadi salah satu pemenang di lomba "Blogger Return Contest" yang diadakan oleh Anazkia.
Keikut sertaan saya memang tak lebih untuk memeriahkan sekaligus mengupdate tulisan di blogspot. Yaa.. saya akui, kendala utama update di blogspot adalah terbenturnya pada fokus tulisan.

Seminggu yang lalu saya menerima sekotak Pia-pia Rasa Keju. Ini sesuai dengan apa yang tertera di blog anazkia bahwa saya mendapatkan sekotak Pia-pia sebagai hadiah.Inilah penampakan pia-pia tersebut


Terimakasih yaa Anaz dan juga mba Amel sebagai sponsor Lomba. Pianya sudah sampai di tangan saya. Dan tentu saja pianya langsung di ludes..

Hmm.. Semoga saya bisa lebih teratur lagi update blog.

Senin, 04 Juli 2011

Suara Yang ku dengar, Ketika berada di keramaian

Kala berada di keramaian, kadang kala orang tua dari anak yang memiliki gangguan dengar bertanya-tanya. Seperti apa suara yang di dengar anaknya melalui Alat Bantu Dengar (Hearing Aid) ?
Apakah suara yang di dengar sama dengan mereka yang berpendengaran normal?

Tentu saja tak mudah untuk mengetahuinya. Hanya orang yang mengenakan Alat Bantu Dengar (Hearing Aid) dan pernah mendengar seperti apa suara itu bisa mendeskripsikan seperti apa suara yang di dengar dalam keramaian.

Jumat, 24 Juni 2011

Sedikit Tentang Saya

Selama ini saya akui, saya tak begitu gamblang menuliskan siapa saya di blog ini. Hal ini lebih dikarenakan sayakonsisten dengan apa yang menjadi fokus dari blog ini. Namun tak ada salahnya menuliskan apa yang  ibu Dini tag. Karena masih dalam lingkup yang bisa diceritakan tentang diri saya. Juga rasanya masih nyangkut dengan fokus blog.

Baiklah ini lah tentang diri saya.

1. Yusnita Febri.
Itu nama yang saya gunakan di dunia Internet. Maklum tak kreatif memberi nama. Jadi saya memakai nama asli. selain itu dengan pertimbangan karena blog ini di buat untuk share sudah tentu saya harus menyebutkan siapa diri saya.

2. Hearing Aid (Alat Bantu Dengar)
Saya tanpa Hearing Aid, seperti ada yang kurang. Kerena memang sudah biasa dengan keberadaannya. Sudah dua kali saya dibuat nangis karena ditinggal Hearing Aid yang tewas. Dan mungkin saya akan dibuat menangis lagi, saat hearing aid berikutnya sudah tak kuat menemani saya dalam mendengar.

Jumat, 17 Juni 2011

Ketika Mengingkari Kenyataan

Ketika kenyataan itu terhampar di depan mata...
Ada rasa penolakan dalam diri...
Ada rasa tak percaya, rasa mengelak untuk mengakui semua itu...
Mengelak dengan mengatakan "baik-baik saja"...
Padahal dalam kenyataannya adalah sebaliknya...

Menerima kenyataan tidaklah semudah mengucapkannya. Tidak semudah pula dengan membalikan telapak tangan. Sebab dalam menerima kenyataan butuh proses.
Tak dipungkiri dalam proses penerimaan itu akan ada rasa untuk mengingkari. Kadang rasa untuk mengingkari itu teramat besar, karena kenyataan yang ada seringkali memang menyakitkan.

Rabu, 15 Juni 2011

Untuk diriku di masa lalu

Masa depan, siapa yang bisa menduga masa depan akan bagaimana. Akan bagaimana keadaan diri kelak...
Andaikan bisa, aku ingin mengirimkan surat kepada diriku 20 tahun yang lalu, dimana saat itu sudah mengerti akan hidup. Inilah Suratku:

Teruntuk diriku,
20 tahun yang lalu

Dear Nita,
Di bulan Juni ini dimana matahari mulai bersinar dengan teriknya. Kau begitu riang gembira menyambut datangnya musim panas. Yaa.. kau begitu menyukai musim panas, dimana kau terbebas dari tiupan angin musim dingin.

Di musim panas kali ini adalah musim panas terakhirmu berada di Roma. Sebab ketika mulai memasuki musim gugur akan segera datang episode-episode hidup yang begitu kelam pada dirimu. Sekelam musim dingin yang beku dan kelabu.

Sabtu, 11 Juni 2011

Kerancuan Tata Bahasa Pada Tunarungu

Ada hal yang begitu khas, biasa terjadi pada tunarungu. Yaitu keterbatasan penggunaan kosa kata dalam bahasa verbal. Sehingga seringkali menyebabkan apa yang ingin disampaikan oleh seorang tunarungu, menjadi tidak tertangkap maksudnya.

contoh tulisan pada tunarunggu seperti ini:
aku adalah seorang anak tuna rungu yg masih kehidupan tanpa manusianya..

mungkin maksudnya begini
Aku adalah seorang anak tunarungu yang kehidupannya sama dengan manusia lain

Kerancuan tata bahasa ini, apabila tidak di perbaiki dapat menyebabkan salah paham dalam berkomunikasi. Sehingga apa yang ingin disampaikan tidak tertangkap oleh orang yang membacanya.

Rabu, 25 Mei 2011

Berbagi Rasa Dengan Untaian Kata Melalui Blog

Betapa begitu berarti..
Ketika melalui kata-kata, ungkapan dan sharing..
Bisa membuat orang untuk kembali OPTIMIS.

Kamis, 5 Mei 2011

Pagi itu awan kelabu menghiasi langit Jakarta. Begitupun dengan suasana hati ini. Mendung dan murung sama seperti cuaca saat itu. Tetapi rupanya mendung yang melingkupi diri ini tak berlangsung lama. Sebuah email singkat masuk ke mail box membuat diriku tersenyum. Sebaris kalimat pembuka dalam email itu, menjadikan diri kembali cerah.

Yaa.. walaupun langit akhirnya mencurahkan hujannya. Tetapi diri ini sudah kembali cerah. Berikut petikan email singkat tersebut
"Mbak Nita yang baik,

terima kasih masukannya yang membuat saya dan isteri kembali optimis.
keluarga tinggal di bandrek, garut, dan dalam waktu dekat akan masuk lagi ke RSHS bagian THT dan setelahnya akan segera mengontak ibu Khori.
mudah-mudahan ada kabar baik setelah melakukan itu semua.
"

Sebaris kalimat pembuka yang mungkin terasa biasa untuk yang membacanya, namun begitu berarti untuk saya. Kalimat itulah yang membuat saya tersenyum mengucap syukur karena lewat kata-kata, lewat tulisan akhirnya bisa membuat orang lain untuk kembali optimis. Dan saya yang membaca menjadi berkaca agar kembali optimis menghadapi hari.

Sabtu, 14 Mei 2011

Mengenal Audiogram


Apakah Audiogram?
Audiogram itu grafik yang menggambarkan tentang kemampuan pendengaran seseorang dan berapa besarnya gangguan pendengaran yang dialami untuk masing-masing telinga. Antara telinga kanan dan telinga kiri sudah tentu memiliki gambaran grafik yang berbeda.

Dalam Audiogram, frekuensi dinyatakan dalam siklus per detik, atau Hertz. Semakin tinggi frekuensi, maka semakin tinggi pula tingkat nada bunyi. Misalnya, 250 Hertz (Hz) itu seperti bunyi tetesan air dari keran, sedangkan dering telepon bernada tinggi berkisar 2000 Hz - 8000 Hz.

Sedangkan kenyaringan diukur dalam satuan yang disebut desibel. Desibel nol (0 dB) bukan berarti tak ada bunyi. Namun, bunyi itu sangat lemah.Tingkat suara orang yang bercakap-cakap ada di kisaran 30 db - 65 db.

Kamis, 12 Mei 2011

Tragedi 12 Mei, 13 Tahun Yang Lalu Dalam Ingatan

12 mei 1998, Jakarta begolak. Jakarta begitu mencekam.
Kerusuhan terjadi di seantreo Jakarta.

Saya ingat saat itu saya masih berseragam putih biru. Bingung ada apa gerangan yang terjadi pada hari itu. Sebab sekolah dibubarkan, murid-murid diminta segera pulang. Dan kegiatan belajar mengajar diliburkan beberapa hari.

Setelah melihat berita di televisi, membaca berita di koran akhirnya saya tahu. Telah terjadi tragedi Trisakti yang mana menewaskan empat orang mahasiswa. Yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan dada.

***

Walaupun dalam tragedi itu saya dan keluarga aman dan jauh dari wilayah kerusuhan. Namun setidaknya kerusuhan itu juga membawa dampak lain pada diri saya.

Rabu, 27 April 2011

Jangan Sembarangan Membeli Hearing Aid

Secara tak sengaja saya menemukan sebuah blog yang menjual hearing aid dengan harga sangat murah. Blognya ada di link ini. Bahkan lebih murah dari hearing aid pertama saya yang di beli tahun 1993 seharga Rp.500.000 dengan kurs USD$ saat itu sekitar Rp.2000-Rp.4000

Spesifikasi alatnya sebagai berikut.


Alat bantu dengar merk “HARMED” buatan Jerman ini kami tawarkan dengan harga Rp.240.000/pcs.*
Specification :
Max Out 125±5dB,
Max Gaim 55±5,
Total Harmonic Dist ≤6% (AT 1000 Hz),
Equiv Input Noise ≤28dB,
Frequency Range 300Hz-4000Hz,
Voltage 1.5V / 1.3V,
Current ≤3.1 mA/2.2mA,
Zinc Battery (3 buah, 1 untuk dipakai dan 2 buah untuk cadangan),
Earmold (3 buah, ukuran kecil, sedang dan besar),
Sikat pembersih (1 buah).


Senin, 18 April 2011

Ketika Marah Dengan Keadaan Diri

Ada sebuah komentar pada postingan saya yang berjudul  Aku Masih Mendengar kok.
Komentar yang entah dari siapa, tidak saya ketahui. Berikut kutipan komentarnya
Anonim mengatakan...
"Dapat hearing aid baru? Apa bisa secepat itu? Kudengar biayanya sampai 25 juta. Ah, masa sih orang yang nggak bisa mendengar gak sunyi? Banyak orang yang enggan bicara denganku karena aku tak bisa mendenga juga, menganggapku merepotkan, cuma gara2 ga bisa dengar. Ibuku aja sampe teriak teriak marah gara2 musti ngulang 2 kali. Huh, bilang aja kalau dia gak pengen punya anak cacat! "  

31/03/11 17:22



Memang apa yang dikatakan mengenai hearing aid itu benar. Untuk sepasang hearing aid super power diperlukan setidaknya 20 juta. Tetapi perlu di ketahui juga. Bahwa mahal tidaknya hearing itu lebih dipengaruhi pada besarnya gangguan dengar.

Senin, 11 April 2011

Saat Merasa Lelah

Sebagai orang yang mengalami gangguan dengar, berat sekali hidup yang harus dilewati. Kadang lelah rasanya menghadapi segala hambatan yang tiada berkesudahan. Datang silih berganti seakan tiada jeda.

Dunia yang kudengar melalui hearing aid bising sekali. Tiada henti suara itu sahut menyahut. Tak kupungkiri seringkali membuat sakit kepala karena bising.

Bila sudah begitu..
Saya memilih berdiam diri dalam suara yang samar-samar. Dimana bisa menghela napas sejenak, menenangkan diri dari segala himpitan yang ada.

Jumat, 25 Maret 2011

Aku Masih Mendengar kok

Sering kali orang bertanya, apakah saya masih bisa mendengar suara?
Ada anggapan, bila terkena gangguan dengar bisa diartikan tidak lagi bisa mendengar suara. Dunianya hening, sepi tanpa suara dan berbagai bunyi.

Padahal tidak seperti itu. Mengalami gangguan dengar bukan berarti tak lagi mendengar suara. Masih bisa mendengar hanya saja butuh frekwensi lebih besar dari orang yang berpendengaran normal. Untuk itulah digunakan hearing aid (alat bantu dengar). Dengan alat tersebut orang yang terkena gangguan dengar bisa mendengar suara dengan frekwensi yang sama dengan orang normal.

Itulah mengapa tak perlu belebihan kala berbicara dengan orang yang mengalami gangguan dengar. Tak perlu berteriak pada mereka. Sebab adanya hearing aid (alat bantu dengar), sudah membantu orang yang mengalami gangguan pendengaran untuk mendengar suara lebih baik.

Lalu...
Apa yang kurasakan kala alat tersebut di lepas? 
Adakah suara yang didengar?

Jumat, 04 Maret 2011

Sayangi Telinga dan Pendengaran anda

Seringkali orang melupakan bagaimana rasanya mendengar. Kadangkala juga banyak yang lupa bagaimana menggunakan telinga itu. Karena acapkali telinga tidak digunakan dengan semestinya.
Begitupun masalah kebersihannya. Seringkali banyak orang mengabaikan kesehatan telinga. Mengorek Telinga dengan sembarang alat yang bisa melukai telinga.

Jangan sampai anda menyadari betapa berharganya mendengar, kala suara yang didengar pergi menjauh.

Selasa, 22 Februari 2011

Saat masa Pakai Berakhir

Seperti yang diketahui, alat elektronik itu memiliki masa pakai. Begitupun dengan Alat Bantu Dengar (hearing aid) yang saya gunakan. Sebagai pengguna alat bantu dengar (hearing aid) saya menyadari mengenai umur masa pakai.

Ketika tiba waktunya harus berpisah berat sekali. Sebab bagi saya Alat Bantu Dengar (hearing aid) itu lebih dari sekedar alat. Karena sudah jadi bagian diri, bagian dari telinga saya. Mungkin apa yang saya rasakan terkesan berlebihan. Tapi bagi saya, 9 tahun bersama alat itu rasanya sudah terbiasa dengan keberadaannnya yang menempel di telinga.

Ketika tiba waktunya alat itu harus mengalami pergantian, maka saat itulah mesti bersiap dengan budget yang cukup besar. Sebab harga alat bantu dengar (hearing aid) naik tergantung pada kurs dollar.

Kamis, 03 Februari 2011

Bila Pilek Datang Menyerang


Sering kali orang menganggap pilek itu sepele. Namun menjadi tidak sepele bila pilek itu menyerang orang dengan gangguan dengar.
Tahukah anda, bagi orang yang mengalami gangguan dengar sungguh tak nyaman saat pilek itu datang.

Perlu diketahui bahwa telinga dan hidung saling berhubungan. Dimana lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung di sebut dengan tuba eustachius. Apabila mengalami peradangan atau bahkan mampet, tentu saja mempengaruhi telinga.

Jumat, 21 Januari 2011

Support Orangtua Pada Anak Gangguan Dengar


Ketika seorang anak mengetahui bahwa dirinya berbeda dengan anak lain. Maka akan muncul rasa malu akan keadaan dirinya. Tak dipungkiri mengenakan alat bantu dengar itu menjadikan seorang anak terlihat aneh di mata teman-temannya. Kadang kala tak dapat dihindari celaan akan menghampiri.

Disinilah emosi anak akan dipermainkan. Ia akan merasa sedih dan rendah diri. Apabila berkelanjutan bisa jadi menganggu mental dan studinya. Dimana anak akan mogok sekolah, tak mau mengenakan Alat Bantu Dengarnya. Di saat inilah perlunya pengertian dari orangtua dan kesigapan mereka menangani sang anak.

Tak ada gunanya memarahi anak ketika ia merasa tertekan akan lingkungannya. Sebab yang diperlukan seorang anak rasa nyaman dan merasa terlindungi oleh keluarga. Dengan begitu sedikit demi sedikit rasa percaya diri dan mentl anak akan menjadi kuat. Untuk itulah penting sekali support dari orangtua serta saudaranya.
****

Kamis, 06 Januari 2011

Sharing Parents Bandung

Yayasan AKRAB (AKu bisa dengaR dAn Bicara) mengadakan Sharing Parent untuk wilayah Bandung dan sekitarnya. Dimana pertemuan  ini sebagai sarana menggali ilmu serta support. Acara ini akan diadakan pada :
 
Hari /Tanggal :  Minggu, 16 Januari 2011
Jam               : 13.00 - 17.00 WIB

Tempat          : kediaman Ibu royke 
                       Permata Cimahi, Jl. Permata Raya blok A2 no 21. 
                       Cimahi Bandung

Tema             : Persiapan anak dengan gangguan dengar 
                        untuk bersekolah di SD umum

Pembicara    :  Ibu Ola,  ibu Dion dan Ibu Dwi
...GRATIS...

Konfirmasi:
Ibu Royke - 022-6651205

Diharapkan dengan Sharing parent ini orangtua anak dengan gangguan dengar yang akan menyekolahkan anaknya di sekolah umum, memiliki gambaran mengenai sekolah mana yang sebaiknya di pilih. Lalu apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk anaknya.

Bila anda mengenal orangtua yang memiliki anak dengan gangguan dengar di Bandung dan sekitarnya, tolong informasikan acara ini.


Terimakasih..

Sabtu, 01 Januari 2011

Selamat Tahun Baru 2011

Tahun 2010 baru saja berlalu meninggalkan catatan tersendiri bagi saya terutama dalam tulis menulis di blog. Bisa dibilang yang saya raih tahun 2010 diluar dugaan bahkan terlalu cepat untuk seorang nubie di jagad blogger. Yaa... walaupun dunia blog tak asing bagi saya sejak lama, namun ketika menuliskan blog secara khusus, saya tetap merasa sebagai nubie. Beberapa catatan selama tahun 2010.
Seperti mendapatkan penghargaan dari Internet sehat untuk sesi 14 dimana saya postingkan disini
Lalu blog ini di review oleh majalah CHIC edisi 66 2010 (30 juni - 14 juli 2010) dimana postingannya dituliskan disni.
Kemudian hal yang tak mungkin saya lupakan adalah Pesta Blogger + 2010. Dimana melalui tulisan mengenai gangguan dengar saya berhasil meraih penghargaan, saya postingkan disini.


  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP