Minggu, 21 Maret 2010

Tidak Selayaknya anak-anak itu dikucilkan

Kupikir tadinya hanya aku saja yang mengalami ini ketika masih anak-anak dan mengenakan hearing aid, berada di tengah anak-anak normal, bersekolah di sekolah umum. Namun ternyata teman-teman kecilku pun akhirnya mengalaminya juga

Menjadi satu-satunya murid di sekolah yang mengenakan hearing aid sungguh tak mengenakan. Apalagi bila hearing aid yang kukenakan terlihat oleh murid lain, langsung menjadi pusat perhatian akibat alat yang tak biasa itu.

Secara akademis tak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena aku tak mengalami kendala dalam menyerap pelajaran. Kegemaran membaca, menjadikan diriku tak tertinggal pelajaran.

Tetapi mendengar itu bukan perkara mudah. Seringkali aku salah mendengar apa yang diomongkan oleh teman (bila memang itu bisa disebut teman). Parahnya bila aku salah mendengar, bukannya memberitahukan bahwa yang kutangkap salah tetapi yang ada malah menertawakanku. Kalau sudah begitu hanya bisa diam saja mendengar tertawaan mereka.

Begitupun dalam bermain, seringkali aku merasa dikucilkan karena hearing aid yang kugunakan terlihat aneh bagi mereka. Biasanya bila sudah begitu, aku memilih untuk tidak bermain bersama anak-anak itu.


Kejadian itu sudah bertahun-tahun lalu saat diriku masih bersekolah. Namun ketika aku akhirnya mengetahui bahwa hal yang pernah kualami ternyata terjadi juga pada teman-teman kecilku yang Tuna Runggu (TR) dan mengenakan hearing aid.

Di kucilkan tidak boleh bermain bersama itulah yang sering terjadi. Dari sharing seorang ibu anak TR betapa sedih hatinya ketika anaknya yang saat itu ijin bermain keluar rumah tak lama kemudian langsung pulang lagi dengan wajah cemberut dan bilang bahwa dirinya tak boleh ikut bermain dengan kawan-kawannnya yang normal. Hati ibu mana yang tidak sedih mengetahui penolakan anak lain pada putrinya yang mengalami gangguan dengar.

Anak-anak dengan gangguan dengar tak seharusnya di kucilkan. Apabila ada anak normal yang bermain dengan anak TR, berikan pngertian untuk tidak mngucilkan anak TR yang mengenakan hearing aid. Berikan pengertian bahwa hearing aid itu bukan barang aneh, merupakan alat yang membantu kawannya yant TR untuk mendengar. Karena pada dasarnya anak TR itu sama normalnya dengan anak lain.

Memang yang paling sulit itu adalah kala masa kanak-kanak, begitu mulai beranjak remaja, masalah dikucilkan karena dianggap aneh akan berkurang dengan sendirinya seiring juga makin pahamnya beberapa anak untuk menerima temannya yang berkebutuhan khusus.

Namun bagaimanapun juga orangtua yang memiliki anak dengan gangguan dengar dan mengenakan hearing aid harus mengantisipasi hal ini. Begitupun dengan anda yang memiliki anak normal, berikan pengertian pada anak anda untuk tidak mengucilkan temannya yang memiliki kebutuhan khusus.

Karena bisa bermain, dianggap sama dengan lainnya, bagi anak yang mengalami gangguan dengar merupakan bentuk support dan menunjukkan pula bahwa anak itupun bisa diterima oleh temannya yang normal.

17 komentar:

  1. Sungguh miris rasanya mengucilkan anak TR atau anak yang pakai hearing AID dari lingkungan pergaulan,sesungguhnya kita semua sama di mata sang penguasa, dimata allah SWT.

    BalasHapus
  2. Salam mbak,saya mau tukar link nih,linknya sudah saya pasang di sidebar kiri (blog update) media ners,terima kasih perhatianya.

    BalasHapus
  3. harus mendapat perhatian ekstra dari sang guru kali ya

    BalasHapus
  4. Rasanya perlu di pikirkan utk melakukan sosialisasi di sekolah2 umum bagaimana memperlakukan seseorang yg mempunyai kekurangan.
    Soanya hal-2 spt itu sudah bukan jadi masalah di luar negeri.

    BalasHapus
  5. Masih banyak yg harus dilakukan negeri ini utk memfasilitasi orang-2 yang memiliki keterbatasan spt itu...

    BalasHapus
  6. @Anton : kalaupun anak2 itu bergaul dg sesama ATR tentunya nanti tak terbiasa ketika besar mesti berkomunikasi dengan orang yg normal.
    masalah link, makasih yaa..

    @Pak Munir : kalau saat ini sudah ada sekolah insklusi. Setidaknya gurunya bisa lebih tanggap akan anak2 berkebutuhan khusus.

    @catatan kecilku : di sekolah insklusi guru2nya sudah mengerti mba. Tapi sekolah umum lain orangtua anak tersebut yang harus aktif mengenalkan dan melakukan sosialisasi pada gurunya.

    @ the others : anak2 itu butuh rasa di terima di lingkungannya dan di lihat sama

    BalasHapus
  7. Kalau anak2 yang berlaku seperti itu, sepertinya wajar karna mereka memang belum mengerti. Seharusnya para guru dan orang tua yang mengambil peran penting tuk mengarahkan sikap mereka. Tanpa itu ya namanya juga anak2..penasaran dengan yang ga biasa :)
    Keep the spirit mbak.

    BalasHapus
  8. tidak ada mahluk yg sempurna didunia ini, seharusnya kita bisa salaing menghargai antar sesama, yang tua harus bisa menjadi dan mengajarkan kepada yg muda...
    salam sahabat!

    BalasHapus
  9. jadi ingat cerita sebuah buku: banyak anak2 dibuatkan senjata kayu yang bagus. Giliran anak terakhir dibuatkan senjata apa adanya, karena yg buat udah capek.
    Dia diejek karena senjatanya jelek. Ketika komplain, dibilangin, senjata kamu itu laser, makanya bentuknya kaya gitu. Berbondong2lah anak2 lain minta dibuatin senjatan asal2an itu :D

    Coba aja bilang hearing aid itu alat utk membantu menjawab soal2 ujian, pasti banyak yang pengen pake. Gak bohong kan, soale kalo gak pake hearing aid, gak tahu yang dijelasin bu guru dan gak bisa jawab soal ujian :D

    BalasHapus
  10. Mestinya tidak ada perlakuan yang berbeda satu sama lain. Toh namanya juga manusia pasti punya kekurangan masing-masing. Kita pasti akan butuh anak-anak/orang-orang seperti mereka. Semangat!

    BalasHapus
  11. @Darin : Yaa.. memang banyak anak2 begitu, dalam hal ini peran guru dan ortu sangat dibutuhkan. Karena hal ini bisa jadi pengalaman buruk takutnya sih mempengaruhi emosi gitu.

    @Goresan Tinta: bener itu, tiada mahluk sempurna. semoga bisa saling memahami.

    @Mas Ridwan: Bisa juga tuh ceritanya di pake. Soalnya anak2 TR mulai ngeh kalau gara-gara ABD mereka jadi beda. Waktu masih balita mungkin gak merasa, begitu masuk sekolah jadi tau mereka beda, kadang ada yg ngambek gak mau pakai ABDnya, sampai mesti di bujuk segala.

    @Anas : kalau sekolah di SLB perlakuan seperti itu mungkin tak ada. Tp sekolah umum tak mungkin menghindarinya. dalam hal ini cuma berharap guru bisa memberi pengertian pada murid lain.

    BalasHapus
  12. Tidak ada alasan mengucilkan mereka yang mempunyai keterbatasan. Justru mereka harus dibantu supaya dapat hidup berdampingan dengan yang lain. Kita harus mempunyai empati...

    BalasHapus
  13. Allah aza wajalla, menciptakan kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya... maka dari itu syukuri aja apa yg ada, jangan merasa dikucilkan dan bagi yg suka mengucilkan cobalah merasakan apa rasanya apabila kita menjadi org yg memiliki kekurangan

    BalasHapus
  14. Mba' saya maaf saya jawab koment mba di blog saya disini ya...

    ==================================================

    #Yusnita.. terima kasih sudah berkunjung... memang benar apa yang dikatakan Mb'Yusnita... disinilah peranan para Ulama dan Pemerintah, namun disisi lain apabila rokok atau pabrik rokok dihilangkan devisa negara akan berkurang, karena mungkin lebih banyak pendapatannya di rokok, saya jaid teringat rekan saya yang berjualan sembako, salah satunya dia menjual rokok, dia bilang keuntungan terbesar yaitu didalam penjualan rokok, dan ketika dia mendapatkan pengetahuan bahwa rokok haram, lalu dia tidak menjualnya banyak complaint dari para pelanggan dengan tindakan dia yg tidak menjual rokok di toko nya, namun lambat laun para pelanggan menjadi paham dan tetap menjadi pelanggan di dalam bidang lain...

    terima kasih.. semoga bermanfaat

    BalasHapus
  15. Memang tidak mudah rasanya menerima kekurangan, sekalipun kekurangan itu ada pada orang lain. Maka tak heran kalau ada orang yg tidak mau atau mungkin enggan berhubungan dengan orang yang berkekurangan. Padahal, siapa sih manusia yang sempurna 100% di dunia ini? Fisik mungkin sempurna, tapi jiwa? Demikianlah sebaliknya.

    BalasHapus
  16. jangan pernah minder.....
    sebab disetiap kekurenangan pasti ada kelebihan....
    semangaaaaaat.......

    BalasHapus

  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP