Apakah anda merasa terganggu bila ada anak kecil atau anak anda yang masih kecil selalu ramai berceloteh tiada henti? hmm sebaiknya tak perlu merasa terganggu, biarkan saja mereka berceloteh, berbicara ramai.
Tahukah anda, banyak orangtua anak yang memiliki gangguan dengar begitu mendambakan anaknya bisa berbicara. Memang selama ini ada stigma tuli pasti bisu. Namun berkat pengetahuan yang semakin maju dan tentunya kesadaran para orangtua akan masa depan anaknya, maka mereka berusaha agar anaknya bisa berbicara.
Usaha itu dilakukan dengan cara memberikan terapi wicara secara rutin dan teratur. Memang suatu hal yang tak mudah, mengingat anak yang memiliki gangguan sejak bayi sangat sulit merespon suara. Untuk itulah pentingnya pemakaian hearing aid (alat bantu dengar) agar anak tersebut bisa mendengar dan merespon suara.
Saat mendengar cerita seorang ibu dari anak Tuna Runggu (TR), mengenai bagaimana pada akhirnya putri kecilnya mau berbicara dan mengeluarkan sepatah kata untuk mengungkapkan keinginannya, bertapa hal itu membuat terharu. Bagaimana ibu itu tidak terharu, putri kecilnya yang selama ini begitu sulit berkata-kata untuk mengungkapkan apa keinginannya. Rumah yang tadinya begitu sepi dari celoteh putrinya, kini menjadi ramai oleh ocehan putrinya yang selalu ingin tahu banyak hal dengan bertanya. Bisa anda bayangkan betapa bahagianya ibu tersebut karena usahanya membuahkan hasil.
Hal ini sungguh kontras saat saya membaca berita di surat kabar, dimana orang tua tega menganiaya anaknya hanya karena anaknya tidak bisa diam, selalu berisik. Andai mereka tahu bahwa ada banyak orangtua dari Anak TR yang malah mendambakan keriuhan akan suara anak-anak. Andai mereka tahu betapa sulitnya melatih anak-anak TR agar bisa berbicara dan berkata-kata. Tentu mereka akan berpikir lagi bila akan menganiaya anaknya.
Berbicara dengan anak-anak adalah hal menyenangkan, karena umumnya mereka jujur mengemukakan apa yang di rasakan. Begitupun saat mendengar anak TR mengungkapkan keinginannya walau itu hanya sepatah kata, rasanya begitu luar biasa.
Jadi bila anda merasa terganggu dengan suara ocehan seorang anak sebaiknya anda berpikir kembali. Karena banyak anak-anak dengan gangguan dengar yang masih harus berjuang untuk sekedar berbicara sepatah kata.
Tahukah anda, banyak orangtua anak yang memiliki gangguan dengar begitu mendambakan anaknya bisa berbicara. Memang selama ini ada stigma tuli pasti bisu. Namun berkat pengetahuan yang semakin maju dan tentunya kesadaran para orangtua akan masa depan anaknya, maka mereka berusaha agar anaknya bisa berbicara.
Usaha itu dilakukan dengan cara memberikan terapi wicara secara rutin dan teratur. Memang suatu hal yang tak mudah, mengingat anak yang memiliki gangguan sejak bayi sangat sulit merespon suara. Untuk itulah pentingnya pemakaian hearing aid (alat bantu dengar) agar anak tersebut bisa mendengar dan merespon suara.
Saat mendengar cerita seorang ibu dari anak Tuna Runggu (TR), mengenai bagaimana pada akhirnya putri kecilnya mau berbicara dan mengeluarkan sepatah kata untuk mengungkapkan keinginannya, bertapa hal itu membuat terharu. Bagaimana ibu itu tidak terharu, putri kecilnya yang selama ini begitu sulit berkata-kata untuk mengungkapkan apa keinginannya. Rumah yang tadinya begitu sepi dari celoteh putrinya, kini menjadi ramai oleh ocehan putrinya yang selalu ingin tahu banyak hal dengan bertanya. Bisa anda bayangkan betapa bahagianya ibu tersebut karena usahanya membuahkan hasil.
Hal ini sungguh kontras saat saya membaca berita di surat kabar, dimana orang tua tega menganiaya anaknya hanya karena anaknya tidak bisa diam, selalu berisik. Andai mereka tahu bahwa ada banyak orangtua dari Anak TR yang malah mendambakan keriuhan akan suara anak-anak. Andai mereka tahu betapa sulitnya melatih anak-anak TR agar bisa berbicara dan berkata-kata. Tentu mereka akan berpikir lagi bila akan menganiaya anaknya.
Berbicara dengan anak-anak adalah hal menyenangkan, karena umumnya mereka jujur mengemukakan apa yang di rasakan. Begitupun saat mendengar anak TR mengungkapkan keinginannya walau itu hanya sepatah kata, rasanya begitu luar biasa.
Jadi bila anda merasa terganggu dengan suara ocehan seorang anak sebaiknya anda berpikir kembali. Karena banyak anak-anak dengan gangguan dengar yang masih harus berjuang untuk sekedar berbicara sepatah kata.
salam sahabat
BalasHapuswah bagus artikelnya menjadikan kita lebih tahu bagaimana mensimple-kan keadaan yang di sesuaikan pula dengan anak-anak thnxs n good luck ya
kalo anak2 sudah mulai teriak2 plus gonjrang ganjreng siang2 bolong, biasanya mulai sebel juga :D Tapi kalo sampai menganiaya insyaallah ndak lah
BalasHapusTerima kasih sudah mengingatkan aku.. untuk tidak terganggu dengan celoteh ramai anak-2.
BalasHapusSetidaknya aku harus bersyukur bahwa anak-2ku bisa berceloteh kan mbak..?
Tulisan mbak Yusnita membuatku jadi berempati dg keluarga-2 yang memiliki anak TR. Thanks ya mbak..
BalasHapus@Dhana : makasih mba dhana, anak2 memang kadang terlihat rewel setidaknya orang yang didekatnya tidak merasa terganggu dengan anak2 kecil
BalasHapus@Ridwan : wuaah anak2 memang berisik yaa, apalagi siang bolong n panas, tapi tetep semangat buat berisik. Iya lah jangan sampai ah anak2 itu di aniaya =)
@catatan kecilku : sama2 mba, soalnya kemarin itu saya diceritakan oleh seorang ibu bagaimana senengnya dia karena anaknya mau mengeluarkan suara untuk minta diambilkan mainan =)
malah berharap anaknya berisik.
@the others : terimakasih mba sudah mampir untuk membacanya. sekedar share kalau anak-anak TR pun bisa sama dengan anak2 lainnya.
Celoteh anak tak pernah membuat saya terganggu tapi justru lebih sering menghibur walau kadang ia terkesan terlalu cerewet seperti mamanya...he...he
BalasHapusMampir di malam hari bu...salam kenal
Syukurlah kalau celotahan anak tak membuat terganggu. Memang anak kecil seringkali berisik, sayapun kadang bingung bila berbicara dnegan anak kecil karena cepat sekali suara mereka. =)
BalasHapusTerimakasih sudah mampir ..
Benar Mb, celoteh anak adalah sebuah nikmat. Orang tua harus mensyukurinya. Jika menengok ke samping ada anak yang mengalami TR, betapa harus disyukuri nikmat yang diberikan kpd anaknya itu. Jadi jangan sampai orang tua merasa jengkel karena anaknya terlalu berisik..
BalasHapusbetul sekali Mbak, setuju dengan pendapat mas edwin. apa lagi sekarang ini anak ku lagi gencar2nya ngoceh sambil blajar trantanan... ^_^
BalasHapusSalam sukses mbak,sebelumnya saya tidak menyadari apa yang mbak nita tuliskan,hanya orang tua bijaksana yang mampu mendengarkan ocehan anaknya,terima kasih sudah membawa pencerahan bagi kita semua.
BalasHapus@Edwin : Bener tuh mAs, anak2 memang seringkali tidak tahu suasa hati orangtuanya. Kadangkala kalau tak sabar main bentak. Yaa semoga bisa mengingatkan aja, bahwa ada orangtua yang merindukan suara berisik dari anaknya :)
BalasHapus@Ret-net : yaa syukurlah kalau orangtuanya gak keberatan anaknya ngoceh. Selain ramai tentunya kan semakain kaya kosata kata :)
@Anton : sama2, hanya berbagi kisah saja dari orangtua anak TR yang masih berusaha agar anaknya lebih lancar lagi berbicara.
Artikel yang sangat peduli akan keceriaan anak, ayo kita ajak mereka bermain memotivasi agar mempunyai sikap optimis!
BalasHapussangat inspiratif tulisannya mbak nita
BalasHapusbagi saya justru celoteh anak dan semua pertanyaannya yang tidak pernah berhenti yang menjadikan saya selalu rindu ingin cepat pulang kerumah dari tempat kerja
@nuansa pena : karena saya suka berteman dengan mereka, walau saya akui sering susah menangkap ucapan anak2 yang masih belum jelas :D
BalasHapus@lyna riyanto : wuaah anaknya ngangeni yaa mba..
biarpun ibunya pusing abis pulang kerja tapi tetep suka yaa klau udah denger ocehan anaknya.. :)
Kunjungan perdana :)
BalasHapusWah betul juga ya, jadi inget anak sendiri. Trims sudah mengingatkan mbak.
Salam kenal.
wuaah senang dong klo anaknya ceriwis, itu artinya dia lancar berbicara..
BalasHapusterimakasi Mas, sudah mampir.. :)
tp kalo bawel and ga bisa dibilangin...sebel juga...
BalasHapus