Ketika seorang anak yang memiliki gangguan dengar bersekolah di SMP (Sekolah Menengah Pertama) tentu akan merasakan perbedaan. Sebab berbeda dengan SD (Sekolah Dasar), dimana selain pelajaran yang makin bertambah, sistem belajarpun menjadi berbeda.
Dalam hal ini seorang anak tuna rungu (ATR) atau anak dengan gangguan dengar yang bersekolah di SMP umum dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru.
Mudahkah beradaptasi saat berada di SMP?
Tentu bukan hal yang mudah, karena anak dengan gangguan dengar harus dibiasakan mengenal suara dan gaya bicara guru yang mengajar di SMP.
Apa yang harus dilakukan orangtua dengan anak yang memiliki gangguan dengar saat bersekolah di SMP?
Tak bisa dipungkiri saat SMP aku pun kesulitan menangkap apa yang diajarkan oleh salah seorang guru mata pelajaran. Hal ini disebabkan guru tersebut tidak memiliki artikulasi bicara yang baik. Karena guru tersebut sudah sulit untuk memperbaiki artikulasinya. Untuk itulah murid dengan gangguan dengar harus cerdik mencari cara lain agar tidak tertinggal pelajaran.
Lalu apa yang kulakukan?
Saat itu yang kulakukan adalah dengan lebih giat membaca materi pelajaran melalui buku-buku penunjang. Selain itu untuk catatan yang di dikte, jangan pernah sungkan meminjam catatan pada teman yang lain. Buang rasa malu akibat ketinggal dalam hal mecatat pelajaran yang di dikte. Sebab pasti ada teman yang mengerti kekurangan dalam hal mendengar, dan dengan senang hati membantu. Maka dari itu seorang anak dengan gangguan dengar jangan malu mengakui apa kekurangannya.
Bisa dibilang masa SMP ini adalah masa peralihan dari dunia anak-anak menjadi remaja. Pada masa SMP ini pula seorang anak dengan gangguan dengar makin sadar akan keberadaan dirinya yang berbeda. Tak dipungkiri pula masalah yang ada, akan semakin kompleks. Disinilah peran orangtua diharapkan untuk menguatkan anaknya agar tetap percaya diri.
Masa SMP ini juga saatnya seorang anak dengan gangguan dengar belajar beradaptasi secara cepat. Karena ketika seorang anak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu SMA (Sekolah Menengah Atas) kemudian kuliah. Maka diharapkan proses adaptasi terhadap lingkungan belajarnya bisa berlangsung lancar sebab saat di SMP anak sudah belajar bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan guru-guru yang berbeda.
Dalam hal ini seorang anak tuna rungu (ATR) atau anak dengan gangguan dengar yang bersekolah di SMP umum dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru.
Mudahkah beradaptasi saat berada di SMP?
Tentu bukan hal yang mudah, karena anak dengan gangguan dengar harus dibiasakan mengenal suara dan gaya bicara guru yang mengajar di SMP.
Apa yang harus dilakukan orangtua dengan anak yang memiliki gangguan dengar saat bersekolah di SMP?
- Beritahu kepada wali kelas mengenai kondisi anaknya yang mengalami gangguan dengar. Ini bukan berarti meminta perlakukan istimewa, tetapi agar guru paham bagaimana kondisi anak dengan dengan gangguan dengar. Sehingga apabila anak mengalami kesulitan dengan mata pelajaran tertentu wali kelas bisa berbicara pada guru mata pelajaran tersebut.
- Beri pemahaman pada anaknya, bahwa di SMP satu guru mengajar satu mata pelajaran. Tidak lagi sama seperti SD.
- Beri dukungan pada anaknya agar tidak minder sekolah di SMP umum.
Tak bisa dipungkiri saat SMP aku pun kesulitan menangkap apa yang diajarkan oleh salah seorang guru mata pelajaran. Hal ini disebabkan guru tersebut tidak memiliki artikulasi bicara yang baik. Karena guru tersebut sudah sulit untuk memperbaiki artikulasinya. Untuk itulah murid dengan gangguan dengar harus cerdik mencari cara lain agar tidak tertinggal pelajaran.
Lalu apa yang kulakukan?
Saat itu yang kulakukan adalah dengan lebih giat membaca materi pelajaran melalui buku-buku penunjang. Selain itu untuk catatan yang di dikte, jangan pernah sungkan meminjam catatan pada teman yang lain. Buang rasa malu akibat ketinggal dalam hal mecatat pelajaran yang di dikte. Sebab pasti ada teman yang mengerti kekurangan dalam hal mendengar, dan dengan senang hati membantu. Maka dari itu seorang anak dengan gangguan dengar jangan malu mengakui apa kekurangannya.
Bisa dibilang masa SMP ini adalah masa peralihan dari dunia anak-anak menjadi remaja. Pada masa SMP ini pula seorang anak dengan gangguan dengar makin sadar akan keberadaan dirinya yang berbeda. Tak dipungkiri pula masalah yang ada, akan semakin kompleks. Disinilah peran orangtua diharapkan untuk menguatkan anaknya agar tetap percaya diri.
Masa SMP ini juga saatnya seorang anak dengan gangguan dengar belajar beradaptasi secara cepat. Karena ketika seorang anak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi yaitu SMA (Sekolah Menengah Atas) kemudian kuliah. Maka diharapkan proses adaptasi terhadap lingkungan belajarnya bisa berlangsung lancar sebab saat di SMP anak sudah belajar bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan guru-guru yang berbeda.
*diposting dalam rangka mendukung gerakan SEO postif untuk kata "SMP"
oleh manajemen emosi
iya ya... aku salut sama kamu hhe....Semangat..... lagi nembak Keyword SMP juga yach... samaan kita hhe...
BalasHapusSemangat n have a nice day :)
ini hanya ikutan berpatisipasi membersihkan keyword kata SMP..
BalasHapushehehe aku juga suka minjem catetan temen klo dah capek nulis ;))
BalasHapus*iyah di SMP emang suka gtu...saling nanya soal ulangan hahaha
Mbak, postingannya lain dari pada yang lain. hebat dah ikutan :)
BalasHapusSemoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menyelamatkan keyword SMP.
salam sahabat
BalasHapusjadi teringat dukung seo yang bertajuk keyword SMP nich....ambil isi baiknya aja neng..good luck
postingan yang berisi tentang SMP memang artikel-artikel mbak selalu bernas deh, eh iya memang demikianlah fungsi twit kalau cuma untuk promosi blog aja mbak
BalasHapusanak smp Daftaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrr!!!
BalasHapusWah, artikel yang keren mbak, semoga menambah SEO positif untuk pencarian kata SMP.
BalasHapus:))
BalasHapusWah, ramai SEO ya
Saya support dach :D
@aishi lely : klo jaamn SMP, kadang barter juga siih dengan kasih tau jawaban PR, yang pasti mesti pede saat minjem catetan n jeli anak mana yg catetannya lengkap :)
BalasHapus@Anaz : Iya Naz di google.co.id , saya nyoba ngetik SMP yang keluar parah banget. Yaa ikutan aja menggeser kata SMP yang gak layak
@mba Dhana: Ayoo mba, di tulis mba Dhana kan ngerti konsep Seo saya aja banyak belajar dari tulisannya.. :)
@hidup Seorang Blogger: aku di ajak Mba Reni aja, n gak tau cara main SEO. Yaa karena menyelipkan kata SMP bisa juga ikutan :)
@mba Ira : Sekarang anak kuliahan mba..yg saatnya dafta :D
@Anton: Ini ikut saja berpartisipasi dalam SEO. Pdahal gak ngerti juga. Yang penting nulislah dan sekalian Share
@a haitami: hai.. hai... main juga di blog yang ini.
bedaa kan sama yang di tetangga :)
Postingan yg inspiratif dan mencerahkan. Kekurangan bisa dimenej menjadi kelebihan yg luar biasa.
BalasHapusSebaik-baiknya manusia adalah yg bermanfaat buat orang lain.
Salam sobat, skalian izin follow :)
hmmm,,, pernah aku ketemu guru FISIKA saat SMP,,piternya abis dah,,tapi penympaian nya kurang baik ke siswa,,akibatnya siswa kurang mengerti dan males belajar,,,, apa boleh buat,,ada PR,,, minjem jawaban,,haha
BalasHapusArtikel SMP nya keren banget mbak..
BalasHapusgak dodol kaya punyaku
hehe
Makasih ya tips untuk jadi orang tua dan menjadi ank smpnya..
BalasHapuslagi ngetren kayaknya nih keyword smp
BalasHapusalhamdulillah
BalasHapusterima kasih banyak mba atas dukungan dan partisipasinya
ini daftar temen2
http://www.attayaya.net/2010/08/membersihkan-keyword-anak-smp.html
silahkan dilanjut gan...mantaff..
BalasHapusAlhamdulillah... akhirnya dukung juga gerakan bersih2 keyword SMPnya. Makasih banyak ya mbak. Semoga manfaat deh.
BalasHapusWah pengalaman yang bagus utk disharing kepada orang lain mbak...
BalasHapusJadi, jika anak tsb menutup2i kekurangannya malah dia ketinggalan pelajaran ya..?
Kenapa sich ya banyak yang nulis tentang SMP, suwerrr, saya gak tahu. Emang ada kompetisi nulis blog SMP ya ?
BalasHapusmantap smp semakin populer aja nih.. semoga konten2 negatif turut tersingkir
BalasHapusmantep deh SMP mah :D
BalasHapusapresiasi tuk ATR SMP. jalan mereka masih panjang dan mereka masih bisa berbuat banyak.
BalasHapusAyo tunjukkan rasa Nasionalisme dalam NASIONALISME BLOGGER CINTA INDONESIA...ikut ya..
BalasHapusMantap nie gan artikel nya sangat bagus banget ,,,,,,,
BalasHapusmakasih informasinya
BalasHapus