Jumat, 25 Maret 2011

Aku Masih Mendengar kok

Sering kali orang bertanya, apakah saya masih bisa mendengar suara?
Ada anggapan, bila terkena gangguan dengar bisa diartikan tidak lagi bisa mendengar suara. Dunianya hening, sepi tanpa suara dan berbagai bunyi.

Padahal tidak seperti itu. Mengalami gangguan dengar bukan berarti tak lagi mendengar suara. Masih bisa mendengar hanya saja butuh frekwensi lebih besar dari orang yang berpendengaran normal. Untuk itulah digunakan hearing aid (alat bantu dengar). Dengan alat tersebut orang yang terkena gangguan dengar bisa mendengar suara dengan frekwensi yang sama dengan orang normal.

Itulah mengapa tak perlu belebihan kala berbicara dengan orang yang mengalami gangguan dengar. Tak perlu berteriak pada mereka. Sebab adanya hearing aid (alat bantu dengar), sudah membantu orang yang mengalami gangguan pendengaran untuk mendengar suara lebih baik.

Lalu...
Apa yang kurasakan kala alat tersebut di lepas? 
Adakah suara yang didengar?


Tentu suara itu masih ada dan masih bisa kudengar.
Suara kendaraan umum seperti bus kota masih bisa kudengar, suara petasan yang meledak, suara balon meletus masih bisa kudengar.dan banyak suara lainnya yang berfrekwensi besar.
Hanya saja saya akui bila tak mengenakan alat, agak kesulitan dalam berkomunikasi. Sebab tidak semua orang memiliki artikulasi, gerak mulut dan gaya berbicara yang baik. Maka untuk itulah saya butuh hearing aid untuk bisa berkomunikasi.

Jadi mengalami gangguan dengar, bukan berarti dunianya sunyi tanpa suara.
Aku masih mendengar kok..

14 komentar:

  1. tetap semangat untuk mendengar mbag :)
    keep spirit. :)

    BalasHapus
  2. setuju banget.klu ada waktu kunjungi blog ane ya

    BalasHapus
  3. Oh.., aku kira kalau mengalami gangguan dengar itu berarti dunia sunyi. ternyata aku salah ya mbak dan ternyata hearing aid hanya membantu utk memperlancar dalam berkomunikasi.

    BalasHapus
  4. Sekarang belum pakai hearing aid lagi ya mbak? Semoga saja dalam waktu dekat bisa mendapatkan hearing aid baru ya?

    BalasHapus
  5. Oh gitu... jadi selama ini shasa salah sangka dong.

    BalasHapus
  6. kuping Rusa terganggu
    jadi kalo terima telp gak bisa pake kuping kiri :((

    tapi Rusa masih mendengar koq

    BalasHapus
  7. Saya punya saudara ada yg seperti Yusnita jadi saya sangat tau apa yang di alami Yusnita.
    Terganggu pendengaran bukan berarti tak bisa mendengarkan...itu benar sekali.
    Sehat selalu, semoga berjalan lancar dan selamat beraktifitas.

    BalasHapus
  8. sepokat mbak.

    setiap keterbatasan bisa ditaklukkan degn tekad. salut banget ma semangatnya.

    nb: wah, akhirnya bisa menjejak disini. biasanya liat d MP. hehehhe..

    BalasHapus
  9. sabar dan tetap semangat ya mbak...
    Jadikan kekurangan yg ada mjd kelebihan yg orang lain tdk punyai...
    BTW udh jadi beli hearing aid yg baru kah mba???

    BalasHapus
  10. Dapat hearing aid baru? Apa bisa secepat itu? Kudengar biayanya sampai 25 juta. Ah, masa sih orang yang nggak bisa mendengar gak sunyi? Banyak orang yang enggan bicara denganku karena aku tak bisa mendenga juga, menganggapku merepotkan, cuma gara2 ga bisa dengar. Ibuku aja sampe teriak teriak marah gara2 musti ngulang 2 kali. Huh, bilang aja kalau dia gak pengen punya anak cacat!

    BalasHapus
  11. @Anonim atau siapapun anda:
    Hearing aid memang mahal sekali harganya. Ini karena masih dikenakan Pajak Barang Mewah. Bersama komunitas dan para orangtua yang anaknya terkena gangguan dengar, kami berusaha agar pajak bea masuk hearing aid di hapuskan atau minimal di turunkan.

    Perlu di ketahui hearing aid untuk orang yang terkena gangguan dengar itu berbeda-beda, tergantung dengan besar gangguan dengarnya. Untuk saya yang gangguan dengarnya sekitar 93db. Sudah cukup dengan hearing aid seharga 5juta. Tetapi sayang sampai saat ini uangnya masih belum terkumpul. Jadi saya hanya pakai setengah, setalah yang sebelah rusak beberapa waktu lalu.

    Dunia saya tentu saja, tentu saja penuh suara. Sebab saya terkena gangguan dengar lebih disebabkan pengaruh obat antibiotik.
    Jadi saya tetap berkomunikasi secara verbal.
    adapun anak-anak tuna rungu yang saya kenal juga banyak yang berkomunikasi secara verbal. walau kalimat yang keluar masih berantakan setidaknya mereka sudah berani mengeluarkan pendapat dengan berbicara.

    Bila saja saya mengenal anda, tentu saya akan senang sekali berbicara dengan anda. Sebab pada dasarnya saya senang mengobrol dan tentu saja tak perlu teriak teriak.

    Sabar yaa mba/mas. Jangan anggap kekurangan ini sebagai cacat. Sebab bila boleh memilih siapa sih yang mau bernasib begini.
    sayapun pernah merasakan fase marah karena menjadi berbeda. Tetapi bila mau berdamai dengan kekurangan, Insyaallah lebih bisa menerima kekurangan ini. walau saya akui yaa realita kehidupan itu keras.
    Setidaknya selama masih hidup tetap terus berusaha..

    BalasHapus
  12. @anugrha13 : Iyaa..kudu punya stok sabar yang banyak. Tetang Hearing aid, masih belum menunggu terkumpul dulu n tentu saja harus sabar. Tapi Alhamdulillah ada pinjeman dari kenalan orangtua anak tunarunggu, walau produk lama setidaknya masih bisa saya kenakan.

    @Asriani Amir: Iyaa tetep kudu semngat, walau ya sering banget nemui banyak kendala.
    Btw salam kenal, akhirnya nemu juga blogspotnya achi

    @Ibu dini: Iya bu,.. hanya terasa suara yang di dengar lebih kecil. Insyallah sehat bu, supaya bisa tetap beraktifitas. salam buat Dini..

    @Rusa: aku malah masih suah untuk menerima telepon, awalau hearing aidku sudah support. Tapi masih belum terbiasa

    @Shasa : tergantung besar gangguan dengar sha.. tidak semua sama tentunya.

    @mba Reny: yang sebalah kanan belum di ganti, saat ini pakai dulu lungsuran dari kenalan. Setidaknya untuk seimbang dulu. sambil menunggu terkumpul uangnya.

    kalau ada petasana dan itu buakn hari rasa atau tahun baru, aku mikirnya waah aa yang hajatan nih kampung sebelah komplek. Maklum kampung di sebelah komplek masih banyak yg betawi.

    @i-one: Iyaa nanti saya kunjungi,

    @ma-dhan: makasih yaa, semangat itu memang harus terus di pupuk biar gak memudar..

    BalasHapus
  13. mbak febri aku diminta saudaraku jualan tekwan secara direct sellling ... haduuh aku takut banget.... aku sudah bilang ke dia, kalau mendengar di keramaian itu susah sekali mendengar suara orang bicara (baca: paham yg dikatakan orang tersebut)

    BalasHapus
  14. di coba dulu, bawa buku notes kalau yg ngomong gak jelas.
    biasanya saya begitu kalau gak bisa nangkap gerak bibir lawan bicara.
    sodori kertas n pulpen.

    btw mumpung saudara sendiri yg menawarkan n ngasih kepercayaan, kenapa nggak. Kan gak sendirian.

    BalasHapus

  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP