Tak di pungkiri yang namanya alat elektronik memerlukan energi. Dimana energi tersebut bisa berupa baterai. Begitupun dengan hearing aid juga memelurkan baterai agar bisa berfungsi.
Bisa dibilang bagi pengguna hearing aid, baterai adalah hal yang paling boros untuk mereka. Untuk saya sendiri pemakaian baterai untuk satu hearing aid bertahan kurang lebih 3 minggu. Itu di karenakan hearing aid yang saya kenakan hanya di pakai secara full ketika hari kerja saja, sedangkan saat sabtu-minggu. Baisanya saya tak selalu mengenakan hearing aid.
Sedangkan pada anak tuna rungu (ATR) penggunaan baterai hearing aid lebih cepat habis di pakai. Biasanya untuk anak TR penggunaan baterai hanya bertahan 7-10 hari saja. Ini lebih di sebabkan karena pada anak-anak harus lebih banyak mendengar. Dengan begitu anak TR akan belajar mengenal banyak suara dan kosa kata. Maka dari itu pemakaian pun harus full setiap harinya. Hearing aid mereka baru dilepas ketika akan mandi dan tidur saja.
Maka tak heran baterai hearing aid yang di gunakan juga cepat habis.
Dalam menggunakan baterai hearing aid juga harus hati-hati. Jangan sampai hearing aid lembab ataupun basah. Sebab bisa menimbulkan karat pada baterai. Hal ini apabila tidak diwaspadai, baterai yang berkarat tersebut bisa merusak amplifier. Dimana amplifier inilah yang berfungsi menguatkan suara dari luar ke dalam telinga.
Apabila amplifier rusak, maka hearing aid tidak bisa digunakan. Biaya service penggantian amplifier pun bisa mencapai jutaan setara dengan harga hearing aid yang baru. Untuk itulah bila terjadi kasus ampliefier rusak, sedangkan masa garansi sudah habis. Maka orangtua anak TR lebih memilih untuk membelikan yang baru ketimbang memperbaikinya. Sebab harga perbaikan sudah setara dengan hearing aid yang baru. *Untuk lebih jelas dimana letak amplifier lihat gambar penampang hearing aid.
Perlu di ketahui baterai hearing aid itu bulat, tidak bisa di charge (isi ulang). Sebab merupakan jenis zinc batteries. Di jualnya pun tidak secara satuan, tapi dalam bentuk roll dimana satu roll itu biasnaya berisi 6 butir batre. Karena baterai hearing aid juga merupakan barang impor, maka harganya juga termasuk mahal. Untuk saat ini harga satu roll baterai hearing aid dengan kode 675 harganya Rp.45.000,-
Jadi bisa anda bayangkan berapa pengeluaran untuk baterai pada anak-anak TR bila hanya dikenakan dalam rentang waktu 7-10 hari saja.
Untuk itulah bisa dibilang berat sekali biaya dalam mengenakan hearing aid. Tentunya perlu kebesaran hati dari pada orangtua maupun penggunanya sendiri ketika harus mengeluarkan biaya untuk membeli baterai. Namun perlu saya tekankan hal ini tak lain demi untuk kelangsungan dalam mendengar suara.
Setidaknya untuk saya sebagai pengguna hearing aid bisa diambil pelajaran yaitu:
Peduli dengan hearing aid, maka masa pakainya pun bisa lama.
Bisa dibilang bagi pengguna hearing aid, baterai adalah hal yang paling boros untuk mereka. Untuk saya sendiri pemakaian baterai untuk satu hearing aid bertahan kurang lebih 3 minggu. Itu di karenakan hearing aid yang saya kenakan hanya di pakai secara full ketika hari kerja saja, sedangkan saat sabtu-minggu. Baisanya saya tak selalu mengenakan hearing aid.
Sedangkan pada anak tuna rungu (ATR) penggunaan baterai hearing aid lebih cepat habis di pakai. Biasanya untuk anak TR penggunaan baterai hanya bertahan 7-10 hari saja. Ini lebih di sebabkan karena pada anak-anak harus lebih banyak mendengar. Dengan begitu anak TR akan belajar mengenal banyak suara dan kosa kata. Maka dari itu pemakaian pun harus full setiap harinya. Hearing aid mereka baru dilepas ketika akan mandi dan tidur saja.
Maka tak heran baterai hearing aid yang di gunakan juga cepat habis.
Dalam menggunakan baterai hearing aid juga harus hati-hati. Jangan sampai hearing aid lembab ataupun basah. Sebab bisa menimbulkan karat pada baterai. Hal ini apabila tidak diwaspadai, baterai yang berkarat tersebut bisa merusak amplifier. Dimana amplifier inilah yang berfungsi menguatkan suara dari luar ke dalam telinga.
Apabila amplifier rusak, maka hearing aid tidak bisa digunakan. Biaya service penggantian amplifier pun bisa mencapai jutaan setara dengan harga hearing aid yang baru. Untuk itulah bila terjadi kasus ampliefier rusak, sedangkan masa garansi sudah habis. Maka orangtua anak TR lebih memilih untuk membelikan yang baru ketimbang memperbaikinya. Sebab harga perbaikan sudah setara dengan hearing aid yang baru. *Untuk lebih jelas dimana letak amplifier lihat gambar penampang hearing aid.
Perlu di ketahui baterai hearing aid itu bulat, tidak bisa di charge (isi ulang). Sebab merupakan jenis zinc batteries. Di jualnya pun tidak secara satuan, tapi dalam bentuk roll dimana satu roll itu biasnaya berisi 6 butir batre. Karena baterai hearing aid juga merupakan barang impor, maka harganya juga termasuk mahal. Untuk saat ini harga satu roll baterai hearing aid dengan kode 675 harganya Rp.45.000,-
Jadi bisa anda bayangkan berapa pengeluaran untuk baterai pada anak-anak TR bila hanya dikenakan dalam rentang waktu 7-10 hari saja.
Untuk itulah bisa dibilang berat sekali biaya dalam mengenakan hearing aid. Tentunya perlu kebesaran hati dari pada orangtua maupun penggunanya sendiri ketika harus mengeluarkan biaya untuk membeli baterai. Namun perlu saya tekankan hal ini tak lain demi untuk kelangsungan dalam mendengar suara.
Setidaknya untuk saya sebagai pengguna hearing aid bisa diambil pelajaran yaitu:
- Lepas hearing aid sesaat setelah sampai di rumah, hal ini untuk memberikan waktu agar alat bisa istirahat setelah seharian dikenakan.
- Bila akan tidur lepas sekalian baterainya, jangan hanya berada di posisi off. Sebab inilah yang akan menyebabkan baterai berkarat karena lembab.
- Rajin dibersihkan (di lap) menyeluruh, sampai tempat batrenya.
- Lakukan service berkala yaitu 4-6 bulan sekali.
Peduli dengan hearing aid, maka masa pakainya pun bisa lama.
*ditulis dari pengalaman pribadi dan sharing dengan ortu ATR
_______________________________________sumber gambar :
- dok.pribadi
Salam, selamat pagi Yusnita..sukses selalu ya
BalasHapusSelamat pagi juga mba..
BalasHapussalam untuk Dini..
Wah kebetulan aku ga pake hearing aid jadi ga tau itu pake Baterai atau nggak....tapi klo boleh tau beda'y dengan Cohlear Implant apa ya?? waktu itu aku pernah baca buku I Can (Not) hear...mungkin klo pernah baca ada tuh pemasangan Cohlear Implant.........
BalasHapusSemangat yach...Aku Follow sekalian(DJ SIte)..klo berkenan Follow balik ya....thnx...
@Ferdinan: kalau Cochlear Implant itu dilakukan apabila hearing aid tidak membawa perkembangan dan tak bisa membantu lagi bagi orang yang terkena gangguan dengar.
BalasHapusMaka opsi untuk implant Cochlea menjadi pilihan.
Oiya implant cochlea ini adalah menanamkan semacam chips ke belakang telinga. Kemudian di bagian luar telinga juga ada alat penguhubung bentuknya mirip dengan hearing aid. Hanya saja tak menggunakan earmold. Tentu saja alat luar ini juga menggunakan baterai untuk berfungsi. Baterainya pun sama seperti yang saya gambarnya, baterai berbetuk bulat pipih.
Dari segi biaya jelas lebih mahal pemasangan implan cochlea ini. Karena mencapai ratusan juta rupiah. Maka dari itu keputusan implan cochlea menjadi opsi terakhir setelah hearing aid tak bisa membantu lagi.
Fungsi antara hearing aid dengan cochlea implan saya rasa sama saja untuk membantu mendengar. Hanya saja semua tergantung kepada penggunanya. Apabila hearing aid sudah cukup dan masih bisa membantu maka tak perlu melakukan implant cochlea.
Ok itu saja penjelasan dari saya. Terimaksih sudah mampir
salam kenal komen balik ya
BalasHapusTernyata baterai hearing aid itu mahal ya..?
BalasHapusBerarti hanya orang2 mampu saja ya yg bisa membelikan anak2nya yg TR alat itu, mbak ?
Sayang sekali ya....
Artikel yg pasti berguna bagi para penderita TR mbak. Terus berbagi ya...
BalasHapusbaru tahu kalo trnyta baterainya bukan baterai yang umum dipakai,, terima kasih dah sharing, jadi banyak tahu saya
BalasHapusnice info,salam kenal ya ..
BalasHapus@komik naruto: terimakasih sudah mampir, salam kenal yaa
BalasHapus@mba Reni: karena batre ini masih di impor mba, ada alternatif membeli batre yang murah dg cara pesan langsung ke distributornya. Tentu saja dalam jumlah banyak. Biasanya ini dilakukan oleh ortu yang sama2 memiliki anak TR. Bila di jakarta alternatif lain bisa membeli batre di pasar glodok. Pasar serba ada.. hehe
untuk hearing aid sendiri, saat ini pembelian sudah bisa di cicil untuk meringankan beban.
selain itu dengan bekerja sama dg yayasan yg peduli ATR maka pembelian bisa mendpat diskon. Setidaknya ini meringankan ortu anak TR.
@irfanimovick: agak mirip dengan baterai jam tangan bentunya. Tapi ini memang khusus standar untuk hearing aid yang ada saat ini.
@firework Lovers: salam kenal, terimakasih sudah mampir
kalo ada teknologiny kyk di arloji automatic gtu pasti mantep.... btw salam kenal.... hhe
BalasHapusAssalamualaikum, semoga anda sehat selalu dan Allah menjagamu..Amin..
BalasHapusaq masih belum paham soal ini
BalasHapustrims infonya mb nita. kita harus pandai2 menyiasati dan merawat baterainya agar lebih awet ya..
BalasHapusrasanya produsen lokal harus bisa membuat baterai hearing aid dengan harga yang lebih murah, agar bisa membantu meringankan konsumen..
BalasHapuswow harganya mahal juga yaa, harus pintar berhemat juga yaaa.
BalasHapustrims atas infonya, sukses selalu n tetap semangat
mbak Nita, tetep semangat ya^^
BalasHapuskangennnnn sama embak dan kawan2 T_T
terimakasih tlh berbagi info tentang hearing aid ya mbak...
^___^
Selamat yah mbak atas award yang diterima, moga makin sukses...
BalasHapuswah...boros juga yah untuk anak2...
BalasHapusjadi harus selalu bawa batre untuk jaga2 dong...
nita kerja dimana?
*nita...klo mo cari dress model2 itu di outlet semi butik gtu... selamat mencari yah...^^
Sebualn 4...??? walah, dulu kalau Anaz rajin, sehari 3x posting di BS, Mbak :)
BalasHapusMbak, tulisan di atas, Anaz dah komen khan di multiply...?? *kek rentenir aja, perhitungan* hehehehe...
rawat dan gunakan bila seperlunya saja ya Mbak? Setuju! jika tidak diperlukan, lebih baik dilepas, jadi bisa mengurangi pemborosan.
BalasHapus@febriyanto: wah bener juga klo automatic. Tapi untuk hearing aid perlu energi besar untuk mengidupkannya. Makanya batrenya juga khusus.
BalasHapusOiya salam kenal..
@Rossy R: Alhamdulillah sehat.. Maaf belum bisa mampir, jarang ada di blogspot
@Rizky : Gak apa2 kalau belum paham, setidaknya bila kenal ornag mengalami gangguan dengar. Rizky tau masih ada hearing aid untuk membantunya
@ Mas Edwin: sama-sama yaa. Iya sayang banget kalau ada kejadian baterainya karatan, jadinya gak habis dipakai.
Saya harap sih ada produsen lokal bisa membuat batre khusus untuk hearing aid suapaya harga juga bisa lebih murah lagi. Sebab batre ini kan energinya jelas besar untuk menghidupkan alatnya.
@ Mas Harto: Buat saya lumayan juga. setidkanya 3-4 bulan sekali baru saya beli batre baru.
@mipmip : Makasih sudah mampir..
nulis lagi dong blogspotnya..
@Puguh : Terimakasih sudah mampir..
@aishi: yaa mau bagaimana lagi, toh mereka juga pelru mendengar kan. apalagi bila sudah terbiasa diajarkan untuk mendengar. Tentu tak mau mereka berada di kesunyian
@Anazkia: Kan blog ini khusus, gak setiap saat bisa muncul tulisan. tergantung share atau ada pengalaman dari saya sendiri
@Pak Nurudin: Benar perlu dirawat, malah menggunakannya tentu tergantung pada anak2nya. Biasanya untuk anak2 TR mereka baru akan melepas alatnya saat mandi atau tidur. Pun saat lelah biasanya mereka juga akan melepasnya.
Klo masalah batre yang boros, mau tak mau ornagtua memang harus memahami. begitupun dengan saya. Maka dari itu untuk kebutuhanyang tak perlu bisa di hemat. Sedangkan untuk alatnya itu sudah merupakan kebutuhan mutlak.
Alat ini berapa harganya?
BalasHapusatau ada model lain?? Di tunggu jawabannya :)
Kisaran harga untuk semi digital adalah minimal 4 juta rupiah.
BalasHapusUntuk digital harga minimal 6 juta rupiah
saya TIDAK menyarankan pakai analaog, sebeb bising tidak nyaman dan bisa sakit kepala.
Untuk membelinya saran saya, lakukan tes audiometri, untuk mendapatkan alat yang tepat. dan jangan membli sembarangan sebab alat ini sangat spesifik.
bermimpi pengen pke Choclear implanntt..
BalasHapustp ngk bisa :(
oya
ada ngk temen2 TR punya Facebook..
pengen sharing..kos ngk punya temen...sedihnya...:(
Ada kok.. teman2 yang terkena gangguan dnegar sedari bayi memiliki FB
BalasHapusmaaf anda siapa yaa..
karena tak ada link n email yang bisa ditujukan untuk memberitahu pada anda..
Dimana bisa beli rechargeable battery 675? Terima kasih
BalasHapusKemarin saya mencari info abd, yang digital full sudah turun harganya, tapi tetap dikisaran diatas 5 jt ... mahal
BalasHapusAssalamualaikum mba Febri saya orangtua anak yang TR sekarang da pake implant saya mo tanya beli batere 675 di glodok di toko apa dan harganya berapa ya...tks infonya
BalasHapussaya punya sepasang ABD baru di pake setahun,
BalasHapusmungkin ada yang membutuhkan bisa imil hen_hart92@yahoo.com ni kak...
Saya berencana membelika ibu saya ABD yg dijual di toko online. Kisaran harganya 200-500 ribuan. Kira kira lumayan buagus nggak kalo pake yg seharga segituan. Dan mode aoa yg disarankan? Yg pocket atau yg BTE atau malah yg didalam telinga..trims!!
BalasHapusSaya berencana membelika ibu saya ABD yg dijual di toko online. Kisaran harganya 200-500 ribuan. Kira kira lumayan buagus nggak kalo pake yg seharga segituan. Dan mode aoa yg disarankan? Yg pocket atau yg BTE atau malah yg didalam telinga..trims!!
BalasHapusAku pakai maksimum 3 minggu. Biasanya 2 minggu bateri boleh tahan. Boleh baca kat blog ni;
BalasHapusAlat bantu pendengaran / hearing aid Unitron Shine Rev 4 ITC